Cara Mendapatkan Diskon Besar saat Membeli Mobil Baru

Sekarang ini banyaknya varian mobil, membuat stok di dealer2 menumpuk. Tidak heran dealer berlomba-lomba memberikan diskon besar-besaran, supaya stok mobil cepat keluar.

To the point saja, jika Anda ingin membeli mobil baru, bagaimana cara agar mendapatkan diskon besar?

1. Survey harga melalui kenalan/sales lama yg sudah Anda kenal. Atau tanyakan ke teman Anda barangkali punya kenalan sales mobil dengan diskon besar.

2. Bandingkan harga dari beberapa salesman, dari beberapa dealer resmi. Coba tanyakan juga diskon kepada manajer cabang dealer tersebut, umumnya manajer cabang punya wewenang memberi diskon lebih besar daripada sales staff.

3. Coba tanyakan ke dealer tidak resmi, barangkali mereka punya harga khusus dari dealer resmi.

4. Gunakan strategi timing yang tepat. Diskon besar biasanya muncul di akhir tahun (nov-des). Diskon lebih besar lagi ada di bulan jan-feb sampai maret (untuk mobil produksi tahun lalu, dengan resiko kehabisan varian/warna pilihan/kehabisan stock. resiko ini akan menyebabkan harga justru naik di tahun berjalan). Jadi saran saya, belilah maksimum di bulan Januari, untuk mobil produksi tahun sebelumnya.

Timing launching model baru juga penting, biasanya persis sebelum model baru diluncurkan, dealer akan menghabiskan stok model lamanya.

Bisa juga diskon besar untuk model yang tidak akan dijual lagi di Indonesia.

5. Check program tukar-tambah mobil, bandingkan dengan menjual sendiri mobil bekas milik Anda.

6. Check bonus2 seperti kaca film, pelapis jok, alarm mobil. Buang opsi anti-karat dan pelindung cat. Jika perlu buang semua opsi tersebut, karena seringkali kualitas kaca film standard saja.

7. Bandingkan antara harga cash keras dengan KKB (Kredit Kendaraan Bermotor). Bisa jadi mengambil KKB, bisa mendapatkan diskon lebih besar atau bonus asuransi. Tetapi jangan ambil KKB terlalu lama, paling lama 2 tahun saja. Kalau bisa 1 tahun lebih baik.

8. Ingat, jangan tanda tangani surat pemesanan mobil (SPK), jika Anda belum setuju dengan harganya.

Demikian sedikit saran dari saya, dengan strategi ini Anda bisa mendapatkan diskon All-New Avanza sampai dengan 15jt. All New X-Trail sampai dengan 40jt. Toyota Yaris diskon 30jt. Bahkan, Toyota Mark X, pernah didiskon sampai lebih dari 100jt. 

Silahkan dicoba, Anda akan terkaget-kaget dengan hasilnya. Semoga membantu.

All New Nissan X-Trail 2014

All New Nissan X-Trail 2014

Muncul pertama kali di Frankfurt Motor Show, September 2013. Rencana mulai dijual di Eropa bulan Juli 2014. Mungkin masuk Indonesia sekitar 2015.

Beberapa hal yang baru:

– Perubahan bahasa design eksterior dari kokoh mengkotak menjadi lebih dinamis dan elegan.

– LED Headlights, baik untuk lampu dekat maupun jauh.

– LED DRL (daytime running lamps)

– Velg ukuran 19 inch

– Kapasitas mesin, akan diperkecil, namun tenaga akan tetap kuat.

– Kursi second-row (tengah) bisa digeser dan reclining.

– Opsi kursi dibagasi, sehingga kapasitas menjadi 5+2 penumpang.

– Tersedia model 4×4

– Panoramic Roof dari depan sampai belakang.

Semoga harganya tetap kompetitif dan tidak banyak fitur yang disunat oleh Nissan Motor Indonesia.

—oOo—

Interval Ganti Oli

Dengan kurs USD saat ini (Sep 2013) yang mendekati Rp.12.000/ 1 USD, maka hampir dipastikan harga oli mobil kita, bakal naik lagi. Menurut beberapa pedagang, kira2 2 bulan lagi kalau kurs masih tetap seperti ini, dijamin harga oli, dll akan stabil dinaikkan. Saat ini pun beberapa pedagang yg kehabisan stok, sudah menaikkan harga oli, karena harga dari distributornya sudah naik.

Menyikapi hal itu, saya jadi kembali ingin tahu, apakah periode ganti oli per 10.000 km bisa dimanfaatkan untuk menghemat? Beberapa APM, seperti Nissan, Toyota, Honda, Mitsubishi, sudah beberapa saat yg lalu menjalankan periode ganti oli per 10.000 km. Namun belakangan mereka kembali merekomendasikan per 5000 km, jika mobil kita menghadapi hal-hal berikut: sering dipakai jarak pendek, kurang dari 20 menit per perjalanan, sering menghadapi kemacetan parah, mengangkat beban berat, rute jalan rusak dan berdebu. Wah, kalau kriterianya seperti itu, kebanyakan mobil di Indonesia butuh ganti oli per 5000 km dong…

Setelah penasaran dan browsing sana-sini, akhirnya dapat beberapa penjelasan yang lebih masuk akal, antara lain:

1. Interval ganti oli dihitung berdasarkan JAM MESIN.

Apa itu jam mesin? Jam mesin artinya berapa lama durasi mesin mobil Anda menyala. Jadi bukan lagi berdasarkan jarak tempuh. Oli mobil Anda didesain untuk dapat dipakai selama kurang lebih 220 jam. Lalu cara menghitungnya bagaimana? Gampang saja, carilah kecepatan rata2 mobil Anda, lalu kalikan dengan 220 jam, maka akan diperoleh di kilometer berapa oli perlu diganti.

Contoh:

X-Trail sering dipakai keluar kota Bdg-Jkt, jarak kedua kota tsb sekitar 180 km, jika waktu tempuh 3 jam, maka kec. rata2 adalah 180 km/3 jam = 60 km/jam. Maka interval ganti oli adalah 60 km/j x 220 jam = 13200 km

X-Trail dipakai Bekasi-Jkt,, jarak kedua kota 30 km, waktu tempuh 3 jam juga, maka kec.rata2 adalah 30km /3jam = 10 km/jam. Maka interval ganti oli adalah 10 km/j x 220 jam = 2200 km.

Dari kedua contoh diatas nampak berbeda sekali periode ganti olinya, karena kasus yg kedua mengalami macet berat (severe condition).

2. Interval ganti oli dihitung berdasarkan JENIS OLI.

Jenis oli disini dibedakan menjadi 3 macam yaitu: Mineral Oil, Semi-Synthetic Oil, dan Fully Synthetic Oil (100% Synthetic). Produsen Oli rata2 memiliki ke-3 range produk oli tersebut. Sebagai contoh: Shell HX-3 (mineral), HX-7 (semisyn), HX8/Ultra (fullysyn). Total 20W-50 (mineral), Total10W-40 (semisyn), Total5W-40 (fullysyn). Tulisan jenis oli selalu ada di setiap kemasan oli. Kalau produsen oli hanya menuliskan “synthetic” artinya adalah semi-synthetic, kadangkala mereka juga menuliskan “synthetic technology” atau “synthetic blend”, semuanya sama termasuk kategori semisyn. Biasanya semakin kearah Fully Synthetic, oli semakin encer.

Jika Anda pakai oli mineral, maka maksimum 3000 km, harus diganti.

Jika Anda pakai oli semi-synthetic, maka maksimum 7000 km, harus diganti.

Jika Anda pakai oli fully-synthetic, maka maksimum 12000 km, harus diganti.

3. Interval ganti oli dihitung berdasarkan RPM Mesin.

Maksudnya? Ini sih penemuan saya sendiri.. hehehe… Jika pakai X-Trail, pada kecepatan 100 km/j, RPM mesin adalah 2500 rpm. Sementara jika pakai Avanza 1.3 VVT-i, pada kecepatan 100 km/j, RPM mesin jauh lebih tinggi yaitu 3500 rpm. Ternyata oli yang masih bertahan enak di X-Trail sampai 5000 km, di Avanza (oli dg merk dan spek yg sama tersebut) sudah terasa kurang enak di 3500 km. Silahkan disimpulkan sendiri ya….

Hitungannya begini: 2500 rpm/3500rpm = 0.715, jika oli yg sama tersebut di X-Trail diganti per 5000 km, maka di Avanza 1.3, digantinya: 5000km x 0.715 = 3575 km.

Kebetulan sekarang di majalah Autobild, diberikan data2 berapa RPM di kecepatan 100 km/jam, maka data tersebut bisa dipakai untuk menghitung periode ganti oli juga.

4. Interval ganti oli dihitung berdasarkan Umur Oli.

Umur oli disini dihitung oleh on-board computer yang ada dimobil2 kelas atas. Produsen mobil memiliki metode penghitungan Umur Oli berdasarkan, berapa kali mesin dimatikan-dihidupkan, berapa lama mesin nyala, suhu oli saat pemakaian, kekentalan dan kelicinan oli, dll. Intinya kita sebagai pengguna mobil tinggal ngikut saja, jika saatnya ganti oli, maka akan ada lampu indikator yang menyala di dashboard. Ini metode yang paling enak dan mudah. Sayangnya di Nissan X-Trail belum ada fitur ini.

Demikian sharing saya, semoga menambah wawasan tentang pergantian oli. Jika membca artikel ini dan Anda tambah pusing, maka ikuti saja-lah rekomendasi dari produsen mobil atau bengkel mobil kepercayaan Anda.  🙂

–oOo—

5 Cara Mengemudi Hemat BBM

Hemat uang, hemat energi bumi dengan 5 Cara Mengemudi Hemat BBM

five_driving_techniques

1. Akselerasi secara Perlahan

Disebut perlahan jika untuk mencapai kecepatan 20km/jam, diperlukan waktu sekitar 5 detik. Berarti kalau mau mencapai 100 km/j, maka sekitar 25 detik! Hehe… bersabarlah, orang sabar disayang Tuhan. Mengemudilah seakan-akan ada segelas penuh kopi di dashboard Anda, dan Anda tidak ingin kopi tersebut tumpah. Bayangkanlah…

accelerate_gently

2. Jaga kecepatan konstan

Dengan kecepatan yang stabil, maka konsumsi BBM akan lebih hemat. Jika mobil Anda memiliki fitur ‘cruise control’, jangan ragu untuk menggunakannya.

maintain_steady_speed

3. Antisipasi lalu lintas

Dengan mengantisipasi lalu lintas di sekeliling Anda, maka Anda dapat menjaga momentum kendaraan Anda. Sehingga tidak terlalu banyak mengerem maupun mengegas dalam-dalam.

4. Lepas pedal gas untuk mengurangi kecepatan, sedapat mungkin hindari pengereman

coast_decelerate

5. Hindari RPM tinggi/kecepatan tinggi

avoid_high_speed

Demikian hasil terjemahan bebas dari web Canada: http://oee.nrcan.gc.ca/cars-light-trucks/driving/fuel-efficient-driving-techniques/17823

Ayo hemat BBM, hemat uang, rakyat untung, bangsa untung (niru slogan Pertamina)

In-cabin Microfilter AC

In-cabin microfilter AC adalah saringan udara yang dipasang di interior mobil, bukan saringan udara untuk mesin. Yang ini adalah saringan udara untuk paru2 awak mobil.

image

Apa sih manfaat in-cabin microfilter? 
– untuk menyaring udara yg dihembuskan ke evaporator AC di interior mobil. Sehingga evaporator akan selalu bersih, efek jangka panjangnya AC tetap dingin dan awet.
– udara hasil hembusan kisi2 AC menjadi lebih bersih untuk dihirup oleh manusia.

Saat ini bahkan sudah ada microfilter yg dilengkapi dengan carbon aktif (saringannya berwarna kehitaman, bukan putih). Manfaat carbon aktif adalah untuk menetralisir bau tidak sedap yg menyerang interior. Sayangnya untuk Nissan XTrail hanya tersedia microfilter yg standard tanpa carbon aktif.

Saran saya, demi kesehatan keluarga di dalam mobil, sebaiknya pasang in-cabin microfilter ini. Periode pemakaian adalah sekitar 20.000 km atau 1 tahun harus diganti secara berkala. Untuk harga yg orisinil Nissan berkisar Rp.300.000-an ke atas, sementara untuk produk alternatifnya merk Sakura, harganya sekitar Rp.80.000-an saja.

Poles Body Mobil

Perawatan body mobil bisa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
– saat mobil baru
– saat muncul baret2 halus melingkar

Mobil baru.
Apakah perlu diberi pelindung cat yg harganya di atas 1jt Rupiah? Kalau menurut hemat saya, tidak perlu. Saran saya setiap cuci mobil, gunakan shampo yg ber-wax. Misalnya Wash & Wax yg warna oranye. Jika banyak waktu, bisa ditambahkan paste wax atau liquid wax, setelah cuci mobil. Khusus untuk mobil warna putih, gunakan wax yg ada anti-UV nya. Anti UV menjaga agar warna putih cat tetap terjaga (tidak berubah menjadi kekuningan (jawa: mangkak)). Produk yg sudah saya coba dan bagus adalah produk2 Meguiar. Turtle Wax juga bagus, setingkat di bawah Meguiar. Belakangan muncul produk baru dengan bahan yg lebih baik ketimbang wax, yaitu Polimer. Cuma harganya cukup mahal. Dengan polimer, maka debu dan air sulit menempel di bodimobil.

Mobil dg baret2 halus.
Biasanya kalau teknik mencuci dan mengeringkan mobil tidak tepat, maka akan mudah muncul baret2 halus melingkar. Nah, yang menjadi masalah, makin hari baret2 melingkar akan semakin banyak. Kira2 3 tahun, sudah saatnya merawat cat, supaya mobil kinclong lagi. Beberapa ‘obat’ yang harus disiapkan:
– rubbing compound/cleaner
– polishing compound
– wax
urutan pengerjaan seperti diatas ya… untuk rubbing kompon, sebaiknya hanya dioleskan di tempat2 seperlunya saja, jangan keseluruh body. Hanya di tempat dengan baret agak dalam atau teroksidsi/kusam parah, karena rubbing kompon bersifat mengikis cat. Setelah itu lakukan polishing, polishing juga mengikis sedikit cat. Lakukan polishing ke seluruh body. Setelah itu barulah lakukan waxing, seperti biasa. Setelah itu perlakukan seperti merawat mobil baru.
Waxing tidak mengikis cat sama sekali, malah memberi lapisan semacam lilin pada cat.

Demikian sekilas info agar mobil selalu kinclong tanpa banyak mengikis cat.

Pilih Oli Encer atau Kental?

Mitos yang sekarang adalah, gunakan oli mesin yg kental (20w-50) untuk mesin lawas, dan gunakan yg encer (5w-40, 10w-40) untuk mesin baru. Apa betul begitu? Bagaimana dengan X-Trail lawas? Apakah musti pakai oli yang kental? Menurut hemat saya, ternyata mesin QR25DE termasuk mesin modern dan mitos diatas tidak berlaku bagi X-Trail hehehe…

Dulu saya juga sempat khawatir, apakah dengan oli 5w-40 bakal terjadi kebocoran dari mesin lawas saya? Ternyata tidak. Apakah oli encer cepat menguap? Ternyata tidak juga. Saya kurang tahu apakah di mobil merk lain terjadi hal seperti ini? Yang pasti di X-Trail T30, QR25DE milik saya, baik-baik saja tuh.

Sebagai informasi, saat ini km mesin sudah mencapai 150.000 km, dengan usia hampir 8 tahun, dipakai operasional sehari-hari, bensin kebanyakan diisi premium (kadang-kadang saja isi pertamax/shell, kalo lagi ada rejeki lebih hihihii…), saya gunakan oli encer 5W-40 sudah sekitar 2 tahun belakangan ini, baik-baik saja tuh, malahan BBM menjadi lebih irit, tarikan juga menjadi lebih enteng. Sueerrr…

Tabloid otomotif pun sudah pernah melakukan tes irit BBM, dan terbukti oli encer bisa menghemat sampai 5% BBM mobil Anda. Memang salah satu kendala oli encer adalah harganya lebih mahal ketimbang oli kental. Tetapi ada trik jitu supaya beli oli encernya nggak mahal-mahal amat. Caranya:

1. Tunggu dan jeli melihat promosi oli dari pabrikan. Misalnya: “promo beli 3 liter, gratis 1 liter”, “diskon 50% dengan kartu kredit bank xxx”, atau sambangi toko khusus oli dan tanyakan ke penjualnya, “sedang ada promo oli apa nih?” Sekalipun belum waktunya ganti oli, stock aja duluan hehehe…, nanti pas waktunya ganti oli tinggal dibawa lagi ke toko tersebut. Pada umumnya mereka ok saja.

2. Beli olinya dari bengkel resmi, bisa Nissan, bisa juga bengkel resmi lain, contohnya saya pernah beli oli TGMO 5W-30 di beres Toyota, pas lagi ada promo mudik, didiskon sampai 40%, harganya jadi sekitar Rp. 300.000-an saja/4 liter.

Lalu apakah, gonta-ganti merk oli tidak merusak mesin? Ternyata tidak juga. X-Trail saya sudah menjadi bukti gonta-ganti merk oli dan baik-baik saja tuh. Saya tulis saja ya, merk oli apa saja yang pernah nge-kost di mesin saya, yang masih keinget hehehe… Mobil1, Indomobil, Fastron, Shell, Castrol, Total Quartz, Repsol, TGMO, Nissan GMO, Idemitsu, semuanya juga dengan kekentalan yang berbeda-beda. Asal jangan lupa prinsipnya saja yaitu, setiap ganti merk/kekentalan oli, ganti juga oli filter-nya. Inga..inga… ya…

Ok, singkat cerita, pakailah oli encer untuk X-Trail Anda karena:

1. jangka pakainya sanggup menembus 10.000 km atau 6 bulan

2. bisa menghemat BBM sampai 5%

3. tarikan mesin jadi lebih enteng. mobil lebih terasa meluncur.

Demikian sharing info dari saya, semoga bisa membantu!

Ganti Kampas Rem

Brake Pad (kampas rem) diganti pada saat:

1. sudah tipis (ketebalan tinggal 2 mm), atau

2. bunyi berdecit saat direm, sekalipun rem sudah dibersihkan. Bunyi berdecit itu disebabkan oleh kampas rem yang sudah mengeras.

Sehingga penggantian brake pad, tidak mengikuti periode kilometer tertentu (misalnya per 40.000km) akan lebih hemat dan tepat guna jika dicheck kedua hal di atas terlebih dahulu. Jika rute yang dilewati dominan jalan tol/luar kota, besar kemungkinan interval penggantian brake pad dapat mencapai 80.000 km, bahkan bisa lebih itu.

Berdasarkan pengalaman, sebaiknya gunakan spare part asli Nissan, karena lebih terjamin kualitasnya. Ingat, rem adalah nyawa Anda. Jangan mengambil resiko dengan kualitas rem.

X-Trail saya baru saja ganti brake pad yang kedua kalinya di 150.000 km. Sebagai informasi biayanya di bengkel resmi Nissan adalah:

– 1 set brake pad depan (kiri & kanan) Rp 706.000

– 1 set brake pad belakang (kiri & kanan) Rp 387.000

Jadi untuk mengganti rem di empat roda, dibutuhkan anggaran Rp 1.093.000- ditambah ongkos kerja (setel dan bersihkan rem) Rp 187.500,-

Sehingga totalnya habis Rp 1.280.500 + PPN Rp 128.050 = Rp 1.408.550,-

So, segera check kondisi rem Anda, ingat keselamatan Anda dan keluarga adalah utama.

Shock Absorber

Akhirnya shock absorber depan X-Trail saya mengalami sedikit bocor. Sementara shock belakang, menurut montir bengkel Nissan yang memeriksa, masih lumayan baik. Ciri-ciri shock absorber (shockbreaker) bermasalah adalah mobil terasa berayun-ayun kecil saat melewati jalan tidak rata, lalu pada saat di tikungan, body roll lebih terasa besar. Jadi suspensi kurang cepat meredam atau menahan guncangan mobil.

Setelah googling sana-sini, ternyata usia shock absorber X-Trail lumayan awet juga, shock depan diganti di sekitar 125.000 km atau setelah bertugas 6,5 tahun. Lumayan awet juga ya. Selama ini dipakai untuk rute dalam kota Bandung/Jakarta, tol Padalarang-Cileunyi, tol Cikampek-Padalarang, tol Cikampek-Jakarta, tol Dalam Kota Jakarta, tol JORR, Pantura Jateng.

Kalau tidak salah shock orisinal Nissan buatan Tokico/Showa, jenisnya adalah Oil double-action. Harga di bengkel resmi: Rp. 686.500 (front per unit) dan Rp. 755.000 (rear per unit). Bisa beli satuan, kalau mau beli satu set (2 bh, kiri dan kanan) ya dikali dua saja harganya. Ongkos pasangnya kalau tidak salah Rp. 75.000 per suspensi, silahkan check ke bengkel resmi Nissan.

Shock alternatif, bisa menggunakan merk Kayaba yang dijual oleh jaringan waralaba Shop and Drive. Tipe shock absorber Kayaba Excel-G 33XXXX untuk Nissan X-Trail adalah KYIA-334360 & 334361 (front) s/d 334362 & 334363 (rear) = 792.000/pcs (Kayaba Import). Jenisnya adalah Gas & Oil (Double Action; bekerja pd saat Rebound (memanjang) dan pd saat Compression (memendek) ). Biaya pemasangan di ShopandDrive adalah Rp. 93.500 (per bagian, jika depan belakang menjadi Rp.187.000)

Kinerja Kayaba Import tipe Excel G ini lebih baik & stabil jika di bandingkan jenis Oli (empuk) dan lebih empuk di bandingkan jenis Gas, jadi tengah-tengah gitu…

Jika dibandingkan dengan genuine X-Trail, maka Kayaba agak firm (keras). Jika mau bantingan lembut dan nyaman, seperti X-Trail baru, saran saya pakai saja yang genuine. Toh sudah terbukti awet juga kan?

Oh ya, sebaiknya saat mengganti shock, jangan lupa check juga karet-karet di seputaran suspensi, misalnya Insulator Shock Absorber (buat dudukan per), Selang PU buat melapisi per. Selain itu check juga karet Bushing Stabilizer, karet Boot Shaft, Bearing roda, Connecting Rod (con rod), Long Tie Rod serta Tie Rod End. Lho… lho… kenapa kok jadi banyak ya? Supaya sekalian bongkar suspensinya, mengingat ongkos kerja yang lumayan mahal untuk bongkar suspensi.

Demikian info tentang shockbreaker X-Trail dari saya.